Dalam subuh
Rabiul awal
Gembira
tatkala menyambut kelahiran Penyampai kalam,
Hening
tenang kerana lahirnya Rasul Agung si yatim yang malang,
aaLahirnya
dijanjikan munculnya dinantikan,
Teruja si
pendeta mendengar khabaran terbitlah matahari buat zaman ,
Buat jadi
pedoman tauladanbuat umat bergelar insane,
Hemah budi
menjadi pujian bening mata memandang penuh cinta di hati,
Bijak
tindak bagai seorang rahim kias sempurna anugerah Ilahi ,
Tak kusut
di umpan dunia ,
Tak hanyut
di Labuan wanita,
Tak gentar
dek ugutan kurasy durjana
Sungguh
demi Tuhan dia buta huruf,
Dia umi dia
umi ,
Junjungan
mulia itu bukan sebarang insan bukan orang buangan ,
Dialah
seorang calon pilihan ,
Juangnya
tiada tara takutnya bukan pada manusia ,
Bertahun tohmah
mehna iringi jalan yang dipilih.. terpilih..
Kau Al amin
si umi pilihan tujuh langit bergema arasy berselawat ke atas mu,
tatkala si
jahal dan labab mengherdik mengsiyat hati mungkin sepi dunia tanpa mu..kosong
lengang sunyi,
bagai kau
pergi tanpa tanda
salahkah
dirimu tersurat akan pergi,
salahkah
diriku abai wasiat buat umati,
atau
salahkah mereka memuji melodi dunia kini,
Ya Nabi
Allah aku bukan Ali yang wajahnya dimuliakan Allah ,
Aku juga
bukan Aisyah yang mengalun semangat para muslimin,
Aku juga
bukan standing Rabiatul adawiyah pencinta sejati Arrahmandan kaulah kekasih
hati
Aku bukan
mereka aku bukan di sana ,
Aku yang
hina merindu mu ,
Aku orang
jahil merindui mu aku hamba yang hodoh menanti syafaat mu di sana,
Aku ummat
mu yang kerdil tercari-cari suara mu tapi aku tahu kau akan tungguku di sana
Ya Rasul
Allah rinduku sepenih dada,
Rinduku tak
terucap dengan kata,
Rinduku tak
tertulis dengan pena ,
Rinduku
sakit tak tertanggung di jiwa,
Rindu Ya
Allah rindu kekasihMu Al Malik,
Rindu cintaMu
Assalam,
Ya Allah
aku rindu dengan sangat,
Aku rindu
dengan hebat kekasihMu pemberi syafaat cinta yang ku dambar kelak di akhirat,
Rindu ku
tak terucapkan sayangku tak terdambakan..