Thursday 8 August 2013

Bayu Damai

Pelayaran merentasi lautan tak bergelora,

Perjalanan melewati benua tiada beraral,

tiba saat menungkah angin nan tak berbadai,

aku menyusuri laluan barakah menyucikan hati yang hina,

saat menginjak tanah bumi anbia,

jiwa ku disapa bayu damai mujahadah,

terhidu jua aroma Raudah meresap di pangkal nyawa,

dingin yang sukar ku damba,

di sinilah tertegaknya Islam,

dalam lipatan sejarah bersama mu…duhai Rasul Allah,

biar hilang ditimbus sang waktu,

namun tiadalah luput di jiwa kami..ummat mu yang

rindu dengan sangat cahay di wajah mulia mu,

al-munawarah terukir cinta di hatiku,

kami datang duhai Allah,

kami datang memenuhi panggilan Mu,

hati hina ku bawa mengadap Mu yang Maha Mulia,

bertakzim di hadapan Mu merafa’kan syukur,

indah kaabah Mu mampu merembeskan air mata ku,

tenang seolah Kau cabut segala gelisah di hati,

terik memanah ubun-ubun tak terasa bahang,

itulah kasih sayang Ar-Rahman,

rawan meragut ketenangan ketika lambaian terakhir,

hiba memihit perasaan,

andai ku punya waktu sudilah duhai Allah..

menjemputku kembali,

kerana al-mukaramah semakin jauh semakin aku rindu…

(zara faihanah, 20 Ramadhan 1434)